14 September 2011

ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA

Ciri Zaman Prasejarah Di Indonesia
1.                  Zaman Batu
zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu :
a.                  Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah :
  • Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "Chopper" (alat penetak/pemotong)
  • Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi
  • Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
  • Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi :
  • Kebudayaan Pacitan dan  Ngandong
Manusia pendukung kebudayaan
  • Pacitan            : Pithecanthropus dan
  • Ngandong       : Homo Wajakensis dan Homo soloensis.


13 September 2011

PERKEMBANGAN PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA

PROSES MASUKNYA DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN BUDAYA HINDU BUDHA DI INDONESIA

Jalur Perdagangan India-Cina melalui Indonesia
Pelayaran dan perdagangan di Asia semakin ramai setelah ditemukan jalan melalui laut antara Romawi dan Cina. Rute jalur laut yang dilalui dalam hubungan dagang Cina dengan Romawi telah mendorong munculnya hubungan dagang pada daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah Indonesia. Karena posisi Indonesia yang strategis di tengah-tengah jalur hubungan dagang Cina dengan Romawi, maka terjadilah hubungan dagang antara Indonesia dan Cina beserta India.

Pembawa Agama Hindu-Budha ke Indonesia
Melalui hubungan perdagangan antara Indonesia dan India, lambat laun agama Hindu dan Budha masuk dan tersebar di Indonesia, dianut oleh raja-raja dan para bangsawan. Dari lingkungan raja dan bangsawan itulah agama Hindu-Budha tersebar ke lingkungan rakyat biasa.

12 September 2011

ZAMAN PURBA DI INDONESIA


Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
1.                  Eugena Dobois
Dia adalah yang pertama kali  tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
    1. Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
    2. Fosil lain yang ditemukan adalah : Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
    3. Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
    4. Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo

    2.                  G.H.R Von Koeningswald
    Hasil penemuan beliau adalah :
    1. Fosil tengkorak di Ngandong
    2. Blora Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto.
    3. Tahun 1937 - 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus  dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran , Solo
    3.                  Penemuan lain tentang manusia Purba :
    Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus)
    4.                  Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia
    dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
    Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
    1. Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
    2. Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
    3. Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.
    4. Menurut Dobois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.